Wednesday, February 27, 2013

Kenapa Singa Menjadi Raja Hutan???



 Pemikiran para binatang memang berbeda sangat jauh dari manusia, jelas sekali untuk hukum yang berlaku adalah hukum rimba, simpel, mudah dan jelas, penguasa yang dapat berkuasa harus dapat mengalahkan yang paling kuat.

Singa sebagai mahluk terbuas memiliki kelompok atau gerombolan yang semuanya pasti singa, tidak ada anggotanya yang bukan singa. Pemegang kekuasaan adalah singa yang paling besar, galak, buas dan juga kharismatik (boleh nggak buat binatang?) jika dia sedang mengawasi daerah kekuasaannya pasti semua binatang akan memperhatikannya dari jauh, nggak mungkin bisa dekat-dekat, para pengawalnya akan selalu melindunginya dengan ring 1, 2, 3 dan 4.

Singa yang menjadi raja rimba tidak perlu bersusah payah mencari atau memburu makanannya, setiap hasil buruan anggota kelompoknya selalu diserahkan terlebih dahulu kepada sang raja, sang raja pun tidak serakah, ia hanya mengambil bagian yang terbaik untuknya, sisanya dikembalikan lagi kepada kelompoknya. Demikian singa selalu menghormati pemimpin besarnya.

Singa sang raja boleh mengawini semua betina yang ada dalam kelompoknya, itu hak singa yang jadi raja, ia juga akan mengusir singa dewasa lain yang berusaha mengambil kekuasaannya, cara mengusirnya adalah dengan menyerangnya dan membuktikan dia lebih hebat dari singa yang berusaha merebut kekuasaannya.

Bagaimana dengan harimau, macan tutul, beruang, ular, badak, gajah dan binatang buas lainnya? bisakah mereka jadi raja hutan? jawabannya TIDAK BISA! tidak ada binatang yang berani menggantikan singa sebagai raja rimba, karena singa punya putra mahkota, punya rekan, punya kerabat yang semuanya singa.

Jadi jangan pernah berharap untuk jadi raja hutan, nggak pernah ada sejarahnya monyet jadi raja hutan karena monyet tidak berwibawa, tidak ada sejarahnya gajah jadi raja hutan karena makannya banyak, tidak akan pernah babi menjadi raja hutan karena hanya memikirkan diri sendiri.

Serahkan semuanya pada singa dan singa akan menjaga hutan dari kerusakan, sayangnya sekarang singa hanya ada di Afrika dan kebun binatang serta taman safari di seluruh dunia. yang jadi raja hutan sekarang adalah pengusaha pemegang HPH.

Selamat berjuang singa!

sumber

Monday, October 15, 2012

Game Indonesia favorit di google play

Game Panjat Pinang yang dikembangkan oleh AMIKOM Game Dev (AGD), STMIK AMIKOM Yogyakarta mendapat sambutan luar biasa dari para pencinta game online. Buktinya, meski baru diluncurkan pertengahan Agustus lalu, permainan itu sudah diunduh lebih dari 100 ribu kali.

Game yang bertemakan salah satu lomba 17 Agustus-an tersebut masuk dalam trending apps Google Play. Bahkan, game yang berbasis Android itu menduduki peringat pertama dalam top new free games Google Play dan news apps, serta peringkat tujuh top free apps.

Programmer game Panjat Pinang AGD STMIK AMIKOM Pratama Nurwijaya berkata, game sederhana ini mendapat review positif dari para pengunjung Google Play. Dari 956 pengunjung yang memberikan review, 63,8 persen di antaranya memberikan rating bintang lima dan secara keseluruhan mendapat rating 4,2 dari total nilai lima.

“Prestasi ini merupakan kebanggaan bagi AMIKOM Game Dev. Apalagi yang membuat game ini para mahasiswa yang baru pertama kali mengerjakan permainan untuk sistem operasi Android. Keberhasilan ini akan semakin memotivasi kami mengembangkan game lain yang tidak hanya menghibur pengguna, tapi juga mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia,” ungkapnya kemarin.

AGD merupakan komunitas game yang berdomisili di AMIKOM. Anggotanya memiliki ketertarikan khusus di bidang pengembangan game. Komunitas ini berdiri pada 20 Januari lalu dan hingga Agustus ini sudah menghasilkan dua game. Selain Panjat Pinang, sebelumnya ada game Jumping Granny. AGD saat ini sedang melakukan pembuatan game lainnya dan rencananya dirilis Oktober mendatang.

“Kami berharap AGD tetap fokus pada kualitas, skill, serta mampu menghasilkan game yang dikenal oleh dunia,” kata Ketua AGD STMIK AMIKOM Yogyakarta Agus Tri Hariyanto. 


Monday, December 26, 2011

Wow, HP tercanggih saat ini!

Teknologi saat ini memang terus berkembag. terlebih persaingan yang sangat ketat di dunia komunikasi, sehinnga beberapa vendor terus berusaha mengembangkan diri agar bisa terus bersaing. Salah satunya adalah SAMSUNG, pabrikan asaal korea selatan ini segera meluncurkan produk terbarunya.

Sejujurnya, ini baru konsep dan sedang dikembangkan oleh Samsung. Namun, tampaknya waktu peluncuran produk baru ini tidak perlu menunggu lama karena Samsung berniat segera mengenalkan Futuristic Samsung Flexible Displays tahun 2012 mendatang.
Gambar 1: Bentuknya layar tipis dengan teknologi sentuh untuk pengoperasian


Gambar 2: Bisa ditekuk dengan mudah (fleksibilitasnya tinggi)


Gambar 3: Teknologi hologram tiga dimensi membuatnya seolah nyata
amsung memang tidak main-main di bidang teknologi, mereka tidak mau hanya menjadi pengekor kesuksesan korporasi besar semacam Apple Inc.. Setelah sukses dengan smartphone berbasis Android, Samsung ingin melangkah ke tahap selanjutnya dari sebuah kemajuan teknologi.

Soal nama, belum diketahui apa produk resmi tercanggih Samsung ini, jadi sementara tetap kita pakai Futuristic Samsung Flexible Displays. Dengan temuan baru ini, kita bisa berinteraksi dengan dunia digital dan tetap terintegrasi dengan kehidupan nyata.

masih belum percaya?? cek saja videonya:


kita tunggu saja kehadiranya di Indonesia

Wednesday, December 14, 2011

Benarkah harimau Jawa Sudah Punah??

Gara gara tragedi tewasnya pawang harimau oleh hewan peliharaanya sendiri yang terjadi baru-baru ini di Taman Marga Satwa kabupeten Banjarnegara, akhirnya terpikirkan untuk menulis sedikit tentang harimau atau yang biasa kita sebut macan ini.

Indonesia memang dikenal mempunyai jenis harimau endemik asia yang banyak di temukan di pulau sumatra. Namun sebenarnya kita juga punya harimau yang hidup di pulau jawa, sayangnya harimau jawa (panthera tigris sundaica) sudah di nyatakan punah. Harimau Jawa secara resmi dinyatakan punah sekitar 1980-an karena diburu manusia dan oleh menyempitnya habitat hidup binatang itu menyusul eksploitasi lahan untuk pertanian.

Tapi apakah harimau jawa benar-benar sudah punah?? berikut berbagai artikel yang membahas keberadaan harimau jawa:

Berdasarkan sejumlah informasi warga sekitar hutan lindung, binatang itu mungkin malah belum punah. Pada 1985 misalnya, ada catatan bahwa di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, seekor harimau yang disebut "macan gembong" oleh warga daerah itu, mati ditembak setelah menerkam seorang warga.Dari penelusuran internet, Harimau Jawa dinyatakan punah pada 1980-an. Kabar lain menyebutkan, harimau berbulu garis kuning dan hitam itu punah sekitar 1950-an, dengan perkiraan yang hidup sebelumnya 25 ekor. Pada 1940-an Harimau Jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil.

Berbagai usaha dilakukan untuk menyelamatkan harimau ini, diantaranya dengan membuka beberapa taman nasional. Tetapi, areal taman terlalu sempit bagi harimau. Selain itu, mangsanya juga terlalu sedikit. Pada 1950-an, ada 13 ekor Harimau Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Sekitar sepuluh tahun kemudian angka itu menyusut, sampai kemudian pada 1972 jumlahnya menyusut tinggal tujuh ekor di Taman Nasional Meru Betiri. Meskipun taman nasional dilindungi, warga tetap membuka lahan pertanian sehingga Harimau Jawa tetap saja terancam, hingga kemudian muncul keyakinan bahwa hewan langka ini punah pada 1980-an. Namun, sejumlah warga sekitar Gunung Kotak, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, akhir-akhir ini justru mempercayai Harimau Jawa masih berkeliaran di kawasan perbatasan daerah itu dengan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Pomo (55), warga Dukuh Growong, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, bahkan mengaku melihat bekas telapak kaki harimau yang diduga Harimau Jawa, sekitar Desember 2009. Menurut Pomo, masyarakat yakin harimau itu ada, meskipun mereka jarang melihatnya langsung. Seluruhnya ada sepuluh desa di Kecamatan Kismantoro, daerah di mana Pomo tinggal. Kesepuluhnya adalah Kismantoro, Gedawung, Gambiranom, Gesing, Lemahbang, Miri, Pucung, Plosorejo, Bugelan, dan Ngroto.

Posisi geografi Kismantoro terbilang kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan kecamatan lain di Wonogiri karena sebagian besar merupakan pegunungan kapur yang hampir tandus. Sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani tradisional, lainnya merantau bekerja sebagai penjual bakso, mie ayam, dan jamu, sedangkan segelintir lainnya sukses menduduki jabatan penting di instansi pemerintah dan swasta. Letak wilayah terpencil ini sekitar 53 kilometer dari ibukota Kabupaten Wonogiri.

Di timur, berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, di selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Slogohimo, sementara di utara bertepian dengan Kecamatan Purwantoro.

Melihat harimau

Wilayah yang berada di ketinggian 500 hingga 650 meter di atas permukaan laut tersebut memiliki hutan lindung yang jarang dijamah manusia, sementara sebagian wilayah hutannya dikelola Perum Perhutani. Warga sekitar menduga, di kawasan hutan terpencil inilah Harimau Jawa masih berkeliaran, kendati warga mengaku sulit sekali menemukan Harimau Jawa. Pomo meyakini, Gunung Kotak yang hanya satu kilometer dari tempat tinggalnya dan lima kilometer dari Kantor Kecamatan Kismantoro, telah menjadi sarang Harimau Jawa. "Saya bersama istri, saat pulang dari warung di Desa Ploso pada bulan Desember 2009 menemukan telapak kaki harimau berukuran besar yang diduga Harimau Jawa," katanya.



Selain itu, seorang warga pernah menemukan kotoran harimau di sekitar Gua Watu Ondo yang terletak di kawasan lebih tinggi dari pedukuhan itu. Menurutnya, hingga kini dua jenis harimau yakni macan tutul dan gembong, hidup di Gunung Kotak. Bahkan, macan tutul masih sering terlihat berkeliaran di pedukuhan itu. "Warga masih sering melihat macan tutul, namun jarang melihat langsung Harimau Jawa," katanya. Harimau itu, katanya, tidak pernah mengganggu warga setempat.

Sementara itu, warga lainnya, Yanto (35), menyatakan Harimau Jawa di kawasannya sudah sulit ditemukan meskipun warga yakin jenis harimau itu masih ada di daerahnya itu.Menurutnya, beberapa bulan lalu, sejumlah warga pernah melihat langsung seekor harimau bersama tiga anaknya."Warga sering mencari rumput untuk ternaknya di sekitar Gunung Kotak dan melihat harimau. Tapi tidak jelas, harimau itu jenis apa," katanya. Kepala Lingkungan Mijil, Kelurahan Kismantoro, Tarto, hakul yakin beberapa ekor harimau hidup di kawasan Gunung Kotak. Dia mengaku, warga memang sering menjumpai Macan Tutul, tetapi sulit menemukan Harimau Jawa. Namun warga yang tinggal di sekitar Hutan Gombang di Gunung Kotak tetap meyakini Harimau Jawa masih hidup.

Edy Sutarmun, warga Dusun Kopen, Kecamatan Kismantoro, mengisahkan penelusurannya mengenai keberadaan Harimau Jawa di kawasan Gua Watu Ondo di Gunung Kotak yang diperkirakan menjadi sarang harimau itu. Sebulan sebelum bulan Sura lalu, Edy menemukan jejak kaki harimau dan kotorannya di sekitar Gua Watu Ondo.

Seekor mati

Pada 1985, seekor Harimau Jawa mati ditembak aparat kecamatan setelah menerkam seorang warga yang sedang mencari rumput dekat Gua Watu Ondo. Sejak peristiwa ini Harimau Jawa tak pernah muncul lagi di kawasan Gunung Kotak.Edy yang mengaku pertama kali melihat dan memegang bulu Harimau Jawa saat ditembak mati pada 1985 ini yakin, Harimau Jawa telah pindah sarang, tapi masih di lingkungan sekitar Gunung Kotak.Dia mengisahkan, seekor harimau telah menyerang Soimin, warga setempat yang sedang mencari rumput dekat gua. Saat itu, bersama temannya, setelah salat subuh, Soimin berangkat mencari rumput dekat gua.

Mereka membuat api unggun yang jaraknya 20 meter dari gua untuk menghangatkan badannya.Saat Soimin berjalan melewati mulut gua, seekor harimau menerkamnya. Temannya, yang dalam keadaan luka berteriak-teriak dan berlari meninggalkan tempat itu. Warga kemudian menemukannya dan membawanya ke puskesmas setempat untuk dirawat.Aparat Muspika setempat berhasil memburu harimau itu dan menembak mati, untuk selanjutnya menggotong binatang itu menuju kantor kecamatan.Namun, menurut Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Wilayah Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Roby, Harimau Jawa tidak mengganggu manusia.

Harimau itu memang sulit ditemukan, tetapi dari pengakuan warga sekitar hutan Wonogiri, binatang itu diduga masih hidup. Sejumlah warga justru mengaku pernah menemukan jejak telapak kaki harimau dan kotorannya, sedangkan yang lain mengaku melihat harimau turun gunung.Namun karena tidak pernah mengganggu manusia, warga tidak pernah memburu harimau-harimau itu.Luas hutan di bawah pengelolaan Perhutani BKPH Purwantoro mencapai 4.800 hektar, mencakup Kecamatan Kismantoro, Purwantoro, Slogoimo, dan Jatiroto. Hutan lindung ini diyakini sebagai tempat tinggal harimau.

Namun, petugas Perhutani yang rutin setiap tiga bulan melaporkan tugasnya ke Perhutani setempat, tidak pernah menyebutkan ada Harimau Jawa di daerahnya."Petugas di lapangan hanya melaporkan hewan yang sering ditemui di hutan Wonogiri antara lain kera, kijang, ayam hutan, dan burung betet. Mereka tidak pernah menemukan harimau," katanya.

Penyelidikan serius

Ironisnya, warga sekitar pertapaan Girimanik, Desa Kitren, Kecamatan Slogoimo, sering melihat harimau yang diklaim sering turun jika ada warga yang membuat api unggun.Sebaliknya, Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonogiri Budi Rusmanto menandaskan, petugas lapangan tidak pernah melaporkan temuan Harimau Jawa karena mereka memang tak pernah melihat langsung fauna itu.Tetapi, katanya, pada 2009, petugas mendapat informasi dari warga tentang seekor harimau relatif besar yang melintasi jalan kawasan hutan yang mereka sebut Alas Kethu.

"Warga tidak tahu apakah itu macan tutul atau Harimau Jawa," katanya.Menurutnya, Harimau Jawa diperkirakan masih ada di kawasan itu, meskipun sulit ditemukan.Dari kesaksian dan fakta-fakta itu, klaim punahnya Harimau Jawa tampaknya masih menjadi teka-teki.Sejumlah peneliti dari berbagai organisasi pelindung binatang menyatakan bahwa Harimau Jawa punah, namun warga sekitar hutan seperti di Wonogiri menginformasikan bahwa akhir-akhir ini mereka sering menemukan jejak kaki binatang yang diduga milik Harimau Jawa. Budi berharap, pihak berwenang menindaklanjuti informasi warga mengenai dugaan masih adanya Harimau Jawa itu, dengan menyelenggarakan penyelidikan yang serius."Jika betul-betul masih ada di Wonogiri, khususnya di Kismantoro, sebaiknya dilakukan penyelamatan atas harimau itu," katanya.

Bahkan ada kabar mengejutkan lainya, yaitu saat gunung merapi mau meletus tahun kemarin. sempat diberitakan kemunculan 2 harimau turun gunung. bahkan banyak warga yang merekam jejak kakinya.

Walaupun tidak disertai dengan pembuktian yang nyata, saya harap informasi ini bermanfaat bagi anda yang sedang menapaki jejak keberadaannya. yang pasti perlu adanya penyelidikan lebih serius untuk mengungkap keberadaan harimau jawa. sehingga apabila benar benar di temukan keberadaanya pemerintah harus membuat taman nasional untuk terus menjaga keberadaan dan kelestariannya.

sumber

Monday, December 12, 2011

Wajib di tonton, Garuda Di Dadaku 2!

Satu lagi film yang wajib kita tonton bulan ini. penasaran film apa??

Masih ingat dengan kisah Bayu (Emir Mahira), bocah kelas enam SD yang memiliki impian jadi pemain bola di film ‘Garuda di Dadaku?’ Dua tahun berselang semenjak kemunculan film tersebut, kini hadir sekuel ‘Garuda di Dadaku 2’.

Meski sutradara berganti dari Ifa Isfansyah menjadi Rudi Soedjarwo, namun penulis skenario tetap dipercayakan kepada Salman Aristo yang juga bertindak sebagai produser.

Apabila dalam film ‘Garuda di Dadaku’, Bayu harus menghadapi sang kakek yang menentang keras cita-citanya sebagai pesepakbola maka di sekuel keduanya ini sang tokoh utama yang mulai beranjak remaja dihadapkan pada pergolakan masa muda dan proses pencarian jati diri.

Tak hanya itu, Bayu juga harus menghadapi sejumlah konflik, baik di sekolah maupun di tim bola. Di tengah konflik tersebut, Bayu mengemban tugas baru sebagai kapten tim nasional yang akan mengikuti liga ASEAN.

“Dengan segala persoalan maupun konflik di sekelilingnya, Bayu harus berproses menjadi dewasa, mengemban tanggung jawab luar biasa besar sebagai kapten tim nasional tapi dia tetap seorang anak-anak. Dinamika itulah yang akan menarik bagi penonton,” ujar Rudi.

Salman menambahkan, perjalanan Bayu di sekuel kedua ini lebih kepada pembuktian. "Apakah Bayu pantas memakai Garuda di dadanya? Itulah yang menjadi dasar film kedua ini," kata Salman.

Film ‘Garuda di Dadaku 2’ masih dibintangi oleh Aldo Tansani (Heri) dan Maudy Koesnaedi (ibunda Bayu). Adapun pelatih timnas, Wisnu diperankan dengan baik oleh aktor yang tengah naik daun, Rio Dewanto. Wisnu digambarkan sebagai pelatih yang keras. Karakter Wisnu yang keras terbentuk karena ia anak dari seorang prajurit militer.

Lain lagi dengan Emir. Akting Emir di film ini terlihat lebih matang dalam memerankan sosok Bayu yang beranjak remaja. Ada beberapa adegan yang tidak banyak dialog, sehingga semua ditampilkan melalui ekspresi wajah. Percakapan juga dibuat sealami mungkin antara Bayu dan teman-temannya, sehingga tidak terlihat kaku.

Sarat Sindiran

Film berdurasi 90 menit ini cocok dinikmati oleh seluruh keluarga, terutama bagi Anda yang memiliki anak yang sedang beranjak remaja. Karena terdapat adegan-adegan manis yang biasa dialami anak remaja ketika pertama kali mengenal rasa suka kepada lawan jenis. Sindiran-sindiran terhadap persepakbolaan di Indonesia juga tak luput ditampilkan Rudi.

Selain itu lawakan-lawakan lucu bang Dulloh (Ramzi) ikut meramaikan alur cerita. Berbeda dengan film sebelumnya, porsi pertandingan sepakbola di dalam sekuel kedua ini memang lebih banyak. Diiringi dengan scoring musik yang mendebarkan membuat pertandingan final menjadi klimaks cerita yang menggigit.

Banyak nilai moral yang bisa diperoleh dari film ini. Antara lain tidak mudah menyerah dan terus mengejar impian. Penasaran dengan kisah Bayu yang mulai beranjak remaja? ‘Garuda Di Dadaku 2’ bisa disaksikan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai tanggal 15 Desember 2011

Sunday, December 11, 2011

Akan Ada Rp. 1 lagi!!

Wacana pemerintah melakukan redominasi nilai mata uang rupiah akhir akhir ini kembali santer terdengar. Setelah bebrapa bulan kemarin sempat tenggalam, sekarang isu tersebut kembali merebak dengan terbentuknya RUU mengenai redominasi rupiah..

Kok dibilang "kembali"? Karena sebenarnya ini isue yang sudah pernah dibicarakan diawal tahun 2011 tapi kembali menjadi pembicaraan dalam satu minggu terakhir. Jadi sebenarnya suka atau tidak suka, mau atau tidak mau , perlahan tapi pasti ternyata Pemerintah tetap meneruskan rencana untuk melakukan Redenominasi pada mata uang Rupiah kita tercinta ini. Hal ini terbukti dengan disetujuinya rancangan Redenominasi oleh pemerintah pada pertengahan Maret 2011 kemarin. Sekarang tinggal menunggu apakah usulan tersebut akan mendapatkan persetujuan oleh DPR untuk dilaksanakan.

Secara konsep Redenominasi adalah proses dimana suatu pemerintahan, dalam hal ini Indonesia membuang 000 alias tiga nol dibelakang mata uang rupiah kita dengan tujuan untuk menyederhanakan penulisan, pencatatan, transaksi dan penyebutan kedepannya, akan tetapi tidak mengurangi nilai dari transaksi tersebut. Sehingga apabila kita sekarang mempunyai uang Rp. 1,000,000,- (satu juta rupiah), maka setelah Redenominasi uang kita akan menjadi "hanya" Rp. 1,000,- (seribu rupiah) mata uang baru. Nilai seribu rupiah baru ini akan bisa dipakai untuk membeli barang (transaksi) yang nilainya setara dengan satu juta saat ini.

Lho? Kalau sedemikian simpel lalu kenapa banyak orang membicarakannya? Serta ada beberapa kelompok orang yang malah menentangnya? Hal ini tidak terlepas dari trauma masa lalu dimana pernah suatu ketika ada kejadian pemotongan nilai uang (Sanering) pada tahun 1959-1966. Kondisi hyper-inflasi saat itu yang menyebabkan pemerintah mengambil tindakan Sanering dimana nilai uang dari Rp. 500 dipotong menjadi Rp. 50 dan uang Rp. 1,000 dipotong menjadi Rp. 100,-.

Meskipun berbeda jenis, banyak anggota masyarakat yang nantinya tetap tidak dapat membedakan antara keduanya. Hal ini ditakutkan bisa menyebabkan kepanikan. Meskipun dalam prakteknya di beberapa negara lain yang telah melakukan Redenominasi sempat terjadi hyper-inflasi dalam beberapa tahun pertama diterapkan kebijakan ini. Hyper-inflasi ini sendiri sering terjadi karena banyak hal. Salah satu yang terpentik adalah efek psychologi kepanikan dari masyarakat yang "tidak percaya" memegang mata uangnya sehingga membelanjakan / membelikan aset. Alhasil hukum supply demand terjadi dan harga-harga barang bisa naik. Penyebab lainnya bisa terjadi karena ulah pengusaha / pedagang yang mungkin "nakal" yang ikut-ikutan menaikan harga jual barang/jasa mereka karena beranggapan harga mereka terlalu rendah. Terakhir kenaikan barang yang menyebabkan hyper-inflasi bisa saja terjadi karena adanya pembulatan harga keatas apabila tidak terdapat pecahan kecil untuk mata uang baru.

Oleh sebab itu akan dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak agar tidak ada pihak-pihak yang mencuri kesempatan "menaikan harga" jual dagangan mereka karena tiba-tiba harganya "terkesan" murah. Contoh kita makan steak “pinggir jalan” seharga Rp. 75,000 sampai dengan Rp. 100,000,- dengan adanya redenominasi mendadak harganya jadi "cuma" Rp. 75 dan terkesan mudah, maka steaknya dinaikin jadi Rp. 150,-. Lha steak yang sama ini langsung naik jadi 100% dari harga lamanya. Masih bagus kalau cuma naik 100%, kali aja dinaik dari Rp. 75 ke Rp. 750 bisa aja kan? Ini yang kemudian menjadikan hyper-inflasi.

Hyper-inflasi ini kemudian akan turun dan mereda beberapa tahun kemudian. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh kesiapan pemerintah dalam melakukan sosialisasi tentang Redenominasi ini serta melakukan operasi pasar untuk mencegah pengusaha dan pedagang nakal yang menaikan harga jual barang mereka. Atau kalau ini tidak dilakukan dengan hati-hati bisa berdampak kepanikan di masyarakat yang menganggap ini pemotongan uang lagi. Sehingga akibatnya orang akan memborong mata uang lain dan emas (LM) plus hyperinflasi akan semakin parah. Banyak negara-negara khususnya negara berkembang yang telah melakukan redenominasi ini. Sedangkan negara terakhir yang berhasil melakukan Redenominasi yaitu Turki dengan Lira nya. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mereka Redenominasi mata uang mereka dan cukup sukses dan berhasil.

Kembali ke niatan awal Pemerintah untuk me-redenominasi-kan rupiah. Untuk jangka panjang hal ini memang akan sangat berguna dan bermanfaat bagi rakyat dan martabat negara Kesatuan Republik Indonesia dan mata uang kita. Akan tetapi sekali lagi proses pelaksanaannya harus dilakukan dan dijaga dengan ketat. Serta proses sosialisasi yang harus dilakukan dalam jangka panjang agar tidak ada pihak-pihak yang mencari keuntungan dalam kondisi ini. Sehingga yang tadinya redenominasi salah satunya diniatkan untuk menekan inflasi malah justru menyebabkan hyper-inflasi berkepanjangan.

Saturday, December 10, 2011

Tips Menghilangkan tahi Lalat


wajah mulus putih bersih memnag menjadi dambaan setiap orang. Salah satu penyebab wajah ataupun tubuh kita menjadi tidak mulus salah satunya disebabkan oleh adanya tahi lalat. tapi taukah anda, ternyata tahi lalt ituu bisa muncul kapan saja. bisa karena kotoran, luka, maupun infeksi dan penyakit. Banyak mensyukuri keberadaanya karena dianggap membawa hoki, namun tidak banyak pula yang sangat risih dan sagat ingin membuangnya. secara alami memang tidak mudah dan tidak boleh dilakukan secara asal. Bagi Anda yang ingin menghilangkan tahi lalat ada baiknya berkonsultasi dulu pada dokter kulit kepercayaan Anda. Ini perlu Anda lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan pada saat menghilangkan tahi lalat dengan cara alami ini.

Menurut dr. Gunawan Budisantoso, Sp.KK, tahi lalat sebetulnya merupakan tanda lahir berupa satu massa yang umumnya berwarna cokelat atau hitam. Ada juga tahi lalat yang warnanya sewarna kulit. Tahi lalat yang berwarna cokelat atau hitam mengindikasikan terjadinya penumpukkan pigmen. Terkadang, kita jumpai orang tua yang memiliki banyak tahi lalat, anaknya pun punya banyak tahi lalat.

Tahi lalat sebetulnya jinak dan tak berbahaya, hanya saja terkadang memang bisa berubah menjadi ganas. “Ia jadi berbahaya jika terjadi perubahan struktur, misalnya warnanya berubah menjadi gelap, atau warnanya tidak homogen, tidak teratur, terasa gatal, dan kemerahan. Biasanya itu terjadi di usia sekitar 30 tahun. Apalagi kalau kemudian tahi lalat itu mudah berdarah. Sebaiknya segera periksa ke dokter,” saran dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading ini.

Perubahan struktur ini bisa jadi tak berbahaya dan hanya sebagai perubahan biasa, tetapi bisa juga, meski tak terlalu sering, berubah menjadi ganas bahkan menjadi kanker kulit. Kanker ada yang tak terlalu ganas, karena tidak bisa menyebar melalui darah, ada juga kanker yang sangat ganas yang disebut melanoma. Ukuran kankernya kecil, tapi anak sebarnya bisa ke mana-mana.

“Ini bisa tumbuh spontan atau karena tahi lalat yang berubah. Kalau yang tidak terlalu ganas sifatnya ekspansif, bisa menumbuh ke atas, ke samping, ke dalam, tapi tidak bisa membuat anak sebar lewat darah terus ke organ lain,” kata Gunawan.

Ada juga yang kecil tapi sangat ganas, kadang-kadang bisa tidak terdeteksi. Kelihatannya tahi lalatnya cuma kecil, tapi ternyata kanker ganas. Terkadang, pasien pun tidak sadar jika tahi lalatnya berubah menjadi ganas.

“Jadi tidak ada ukuran yang pasti. Pokoknya, kalau terjadi perubahan tahi lalat dari keadaan biasanya, sebaiknya dicek. Perubahan bentuknya bisa meninggi, melebar, atau membentuk seperti borok.”
Menurut Gunawan, pembesaran tahi lalat harusnya sangat terbatas. Seiring bertambahnya usia, tahi lalat memang semakin besar, tetapi pertambahannya normal saja, tidak terlalu besar. Intinya, bila memiliki tahi lalat dan sepertinya mengalami perubahan, sebaiknya dicek.

Yang juga perlu diwaspadai jika tahi lalat muncul setelah dewasa, apalagi kemudian melebar dari hanya satu titik menjadi beberapa titik. “Tahi lalat itu, kan, tanda lahir. Jadi kalau muncul setelah dewasa, sebaiknya dicek.”

Satu-satunya jalan untuk menghilangkan tahi lalat adalah dengan operasi. Tahi lalat sebaiknya diangkat atau dioperasi jika menimbulkan kecurigaan terjadi suatu keganasan. “Ada kalanya seseorang minta tahi lalatnya diangkat hanya karena secara kosmetis ia tidak suka,” lanjut Gunawan.

Atau terkadang, orang minta diangkat tahi lalatnya hanya karena secara fengshui kurang bagus. Menurut Gunawan, tak sedikit orang yang minta tahi lalatnya diangkat karena dikaitkan dengan fengshui. Misalnya, tahi lalat di bawah mata kurang bagus karena dianggap suka menangis.

Atau tahi lalat di tengkuk tidak bagus, karena akan menjadi beban. “Katanya tahi lalat di tengkuk, kalau buat bisnis nggak bagus, karena akan terbebani,” katanya. Operasi pengangkatan tahi lalat ini sendiri termasuk tindakan ringan.

Cara Menghilangkan Tahi Lalat :

Bahan yang harus disiapkan antara lain:

  1. Kapur sirih
  2. Sabun colek

Cara penggunaannya:

  1. Letakkan kapur sirih dan sabun colek di sendok makan, lalu campurkan dengan air putih sedikit. Aduk sampai kapur sirih dan sabun colek benar-benar menyatu.
  2. Setelah itu, gunakkan cotton buds / tusuk gigi sebagai alat untuk mengoleskan ramuan tadi di bagian tahi lalat yang akan dihilangkan sedikit saja sampai merata di bagian tahi lalat yang mau dihilangkan itu.
  3. Tunggu sampai kering.

Proses pengeringan tidak berlangsung 1 hari saja, saat proses rasanya sangat perih. Namun jika anda benar-benar ingin menghilangkan tahi lalat itu, anda harus menahan rasa perih itu. Rasa perih itu timbul karena akar-akar dalam tahi lalat itu seperti terangkat dan mati oleh ramuan tadi. Lama kelamaan perih itu akan menghilang dan permukaan tahi lalat yang diolesi kapur sirih dan sabun colek itu akan mengering sendirinya. Setelah mengering, ramuan yang diolesi tadi jangan dulu dibersihkan. Biarkan saja tetap menempel sampai tahi lalat tersebut jatuh sendirinya tanpa dikelupas. Jangan khawatir, karena penghilangan tahi lalat tersebut tidak akan menimbulkan bekas luka. Begitulah cara untuk menghilangkan tahi lalat.

cara menghilangkan tahi lalat,menghilangkan tahi lalat,cara menghilangkan tai lalat,cara menghilangkan tahi lalat secara alami,Penghilang tahi lalat,cara menghilangkan tahi lalat secara tradisional,penghilang tai lalat,menghilangkan tahi lalat secara alami,tips menghilangkan tahi lalat,menghilangkan tai lalat,

Sunday, December 4, 2011

Mengenal Jenis Kopi

Entah kapan dan bagaimana awal mulanya, sekarang kok tiba-tiba saya menjadi cofee addict, alias pecandu kopi! Tiap pagi sembari nonton berita atau mainan komputer harus didampingi dengan secangkir kopi! baik itu kopi tubruk, kopi susu, ataupun kopi kemasan yang rasa dan jenisnya macam2 tinggal pilih aja sesuai selera.
nah ngomong2 soal kopi, berikut adalah jenis kopi yang banyak dikenal:

1. Kopi arabika (arabica coffee)
Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70 persen pasar kopi dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Anda bisa menemukan kopi toraja, mandailing, kolumbia, brasilia, dan lain sebagainya. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya perbedaan rasa...


Berikut ciri-ciri kopi arabika:
*Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.
* Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
* Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
* Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.
* Kopi arabika juga terkenal pahit.
* Harganya sekitar Rp 32.000 per kg.

2. Kopi robusta
Menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda.

Ciri-ciri kopi robusta:
* Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.
* Bau yang dihasilkan khas dan manis.
* Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.
* Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.
* Harganya sekitar Rp 18.000 per kg.

3. Kopi ekselsa, racemosa, dan liberica (african coffee)
Merupakan jenis kopi yang berada di antara arabika dan robusta. Kopi tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan.

4. Kopi luwak
Merupakan kopi yang berasal dari biji kopi arabika atau robusta yang dimakan oleh luwak. Luwak akan menelan buah kopi (berwarna merah) dan memprosesnya dengan enzim yang ada di perutnya. Biji dari buah kopi itu lalu terbuang bersama kotorannya.

Kopi luwak dihargai sekitar Rp 350.000, bahkan lebih, tergantung jenis kopi yang dimakan luwak. Kopi luwak menjadi lebih istimewa karena luwak mencari buah kopi yang 90 persen matang. Ia tidak melihat warna, tetapi menggunakan daya penciuman yang tajam dan selalu mencari kopi pada malam hari. Dalam satu pohon kopi, hanya 1-2 butir buah yang dimakan. Dengan begitu, kopi yang diambil oleh luwak adalah kopi dengan nilai kematangan tertinggi, yang tentunya amat berpengaruh pada rasa kopi nantinya.

Apa pun jenis kopi yang ada, proses penyortiran hingga pengemasannya amat berpengaruh pada rasa kopi. Misalnya, kopi yang tercampur dengan tanah, daun, ranting, dan benda lainnya yang ikut terbawa saat pemetikan dan penjemuran kopi akan mempengaruhi cita rasa kopi.

selamat minum kopi..!
source: